Saat fajar datang, saya tidak butuh likes… tapi butuh ketenangan. Di sini, keheningan bicara lebih keras daripada kata-kata di Instagram. Saya tidak memotret diri — saya menenggelamkannya ke dalam air biru yang tenang. Kamera saya? Bukan HP terbaru… tapi napas pertama setelah kopi hangat dan doa pagi. Anda juga pernah merasa jadi bayangan di cermin yang tak mau disentuh? 😅 Komentar: ‘Anda pernah duduk sendirian tanpa posting sampai hati tenang?’

Dia tidak bicara? Iya… tapi kamar ini nafasnya lebih dalam dari kopi pagi di Jakarta! Bayang-bayangnya aja udah bisa bikin orang ngedumuk sendiri. Kalau kamu lihat dia lagi—itu bukan fashion, itu ritual spiritual yang pake selimut sutra hitam dan aroma rempah ibu kandung. Kita semua cuma ngetiket kecil di Instagram… tapi dia? Dia lagi ngeliatin dunia lewat bayangan. Kalo kamu merasa dia nggak peduli—coba cium bau kayu jati-nya dulu. Kamu yakin ini seni atau cuma mikir terlalu lama? 😅