Dia nggak cantik? Ya ampun! Tapi bayangannya di cermin itu jadi tuhan—bukan karena riasan, tapi karena diamnya yang bikin hujan emosional. Setiap pagi dia cuci muka dengan embun, bukan bedak… tapi dengan kenangan ibunya di Bandung yang ngelempeng di ubin. Kita semua cuma nonton drama… dia yang nyata: puisi tanpa kata, ritual tanpa penonton. Kamu juga pernah ngerasa bayanganmu lebih hidup daripada wajahmu? Komen dong—kamu paling takut sama bagian tubuh mana?
She didn’t take a photo… she became one. At 6 a.m., the bathroom was her gallery, the steam her brushstroke, and gravity? Nah — she just existed. No likes needed. No comments required. Just a quiet ceremony where water clung to her shoulders like whispered prayers.
If your reflection hides… good for you.
(PS: I’d click ‘save’ before you even ask why this is beautiful.)




